7 Jenis Alergi Kulit Pada Bayi dan Anak-anak Serta Cara Mengatasinya
![]() |
Jenis Alergi Kulit Pada Bayi |
Walaupun pada dasarnya masalah alergi pada kulit itu tidak terlalu membahayakan, meski begitu alergi kulit pada bayi dan anak-anak tidak boleh kamu anggap sepele. Karena apabila gejala alergi yang timbul pada si kecil hanya dibiarkan saja maka bisa saja memicu terjadinya masalah kesehatan lainnya. Tidak hanya itu saja, timbulnya alergi kulit pada bayi dan anak-anak juga sering membuatnya menjadi lebih rewel dari biasanya.
Jenis Alergi Kulit Pada Bayi dan Anak-anak Yang Sering Terjadi
Menurut beberapa studi menyebutkan kalau pada dasarnya timbulnya alergi kulit pada si kecil bisa di picu oleh dua hal yaitu kulit si kecil bersentuhan langsung dengan zat penyebab alergi ( alergen ) dan pada saat sistem kekebalan tubuh si kecil bereaksi dengan melepas histamin pada kulit sebagai respon terhadap masuknya alergen ke dlam tubuh si kecil melalui udara.Berikut adalah 7 jenis alergi kulit yang umum dialami oleh bayi dan anak-anak:
1). Munculnya gatal – gatal dan bengkak
Ketika bayi atau anak – anak mengalami bercak atau benjolan bewarna merah dan terasa gatal-gatal pada kulit. Maka bisa jadi itu adalah tanda- tanda adanya alergi pada buah hati anda. Biasanya alergi yang muncul itu tidak akan berlangsung lama, bisa hanya beberapa ataupun beberapa hari, terkadang gatal-gatal dan bengkak itu bisa cepat sembuh dengan sendirinya, ataupun ada yng sangat lama untuk sembuh. Jadi agar tidak menimbulkan rasa khawatir bunda bisa membawa buah hati tercinta kedokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.2). Munculnya eksim
Eksim adalah kondisi kulit yang mengalami peradangan.Tanda-tanda jika bayi atau anak anda mengalami eksim adalah mulai munculnya ruam di wajah atau kepala disertai dengan kulit kering dan menebal, serta infeksi berulang pada kulit. Ruam ini kemudian menyebar ke dada dan lengan. Setidaknya ada sekitar 10% anak di dunia yang menderita eksim. Biasanya alergi kulit ini dapat terjadi pada bayi dan anak yang menderita alergi makanan, rhinitis alergi, atau asma. Jadi hindarilah penggunaan sabun mandi atau deterjen pakaian dengan bahan kimia yang keras, serta handuk atau pakaian yang bahannya kasar pada bayi dan anak, agar eksimnya tidak semakin parah.3). Munculnya Papular Urticaria
Papular urticaria atau biasa kita sebut sebagai reaksi alergi pada kulit karena gigitan serangga yang memicu timbulnya benjolan ruam. Jenis serangga yang dimaksud ada beragam jenisnya mulai dari kutu, kutu kasur,nyamuk, semut, lebah dan lainnya. Alergi ini bisa juga dialami oleh bayi dan anak anak bahkan orang dewasapun bisa. Jenis alergi ini bisa bertahan hingga beberapa hari bahkan minggu.Selain Papular urticarial, ada juga Angioedema. Angioedema adalah pembengkakan yang terjadi pada jaringan di bawah kulit, dan bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, seperti di bibir, organ kelamin atau kelopak mata. Bila terjadi pada tenggorokan, angioedema ini dapat menyebabkan sesak napas.
Gatal-gatal dan agioedema yang muncul pada kulit dapat dipicu oleh gigitan atau sengatan serangga, ,antibiotik, infeksi virus atau getah tanaman. Selain itu, telur, susu, kedelai, kacang, gandum, dan makanan laut juga bisa menjadi pemicu kondisi ini.
4). Munculnya Dermtitis Kontak
Apabila pada bayi atau anak anda mengalami ruam, gatal yang parah, serta kulit terlihat kering dan bersisik. Bisa jadi itu adalah tanda awal dari alergi dermatitis kontak. Alergi ini bisa muncul akibat kontak langsung dengan zat-zat tertentu sebagai pemicu alergi.Zat pemicu dermatitis kontak yang muncul sangatlah beragam, mulai dari sabun, deterjen, parfum, serbuk sari, debu, hingga bulu hewan. Selain itu, kosmetik, bahan kimia, bahan-bahan yang terdapat pada pasta gigi dan obat kumur, obat-obatan yang digunakan pada kulit, dan logam juga bisa menjadi zat pemicu dermatitis kontak.
5). Munculnya bintik-bintik merah
Munculnya alergi pada tubuh menyerang substansi tertentu, maka tubuh akan secara alami melepaskan senyawa kimia histamin yang dapat memicu munculnya bintik-bintik merah dan gejala alergi lainnya pada kulit dan tubuh. Bintik-bintik merah yang bisa menimbulkan rasa gatal ini akan menimbulkan bekas pada kulit.Bntuk serta ukurannya sangatlah beragam, Bintik merah ini biasanya berwarna merah muda atau merah pekat. Bintik merah ini bisa muncul di bagian tubuh manapun dan biasanya berkelompok.
6). Munculnya alergi karena air liur
Munculnya alergi terhadap air liur kadang tidak disadari oleh orang tua, karena dampaknya yang tidak terlalu terlihat, Jika terkena air liur yang membasahi mulut dan dagu. Bayi dan anak yang memiliki alergi ini akan mengalami ruam kemerahan dan munculnya benjolan-benjolan kecil di mulut, dagu, dan dada. Ruam dan benjolan kecil yang muncul sering dianggap sebagai reaksi alergi akibat makanan yang dikonsumsi oleh bayi dan anak. Alergi terhadap air liur ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Jika ruam yang muncul terlihat berkerak atau berwarna kuning, Anda perlu segera memeriksanya ke dokter karena ini bisa menandakan adanya infeksi.7). Munculnya alergi makanan
Jenis alergi yang paling umum dan paling sering dialami pada bayi serta pada anak –anak adalah alergi makanan. Gejalanya alergi makanan yaitu bisa berupa bintik merah, batuk,gatal, muntah, hingga buang air besar berdarah, dan juga diare. Namun hal ini bahkan terjadi sebelum bayi memakan makanan tersebut atau berasal dari ASI.Efek dari beberapa makanan yang sering dikonsumsi dan sering menjadi sumber alergi bayi dan anak , di antaranya susu, kacang-kacangan, kerang, dan lainnya. Jika bayi mulai mengkonsumsi makanan pendamping ASI, saat itu pula lah alergi terhadap makanan tertentu mulai muncul.
![]() |
Jenis Alergi Kulit Pada Bayi |
Cara Mengatasi Alergi Kulit Pada Bayi
Menurut dokter, gejala alergi yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak itu akan hilang tanpa harus mendapatkan perawatan kusus karena sistem kekebalan tubuhnya akan terus bertambah kuat sembari bertambah usia.Memang tidak semua reaksi alergi kulit yang harus mendapatkan perawatan khusus dari dokter seperti ruam. Ruam adalah gejala alergi yang sering terjadi tapi gejala ini biasanya akan hiang dengan waktu yang tidak lama dan juga tidak menimbulkan masalah yang serius.
Walaupun seperti itu, apabila reaksi alergi kulit pada bayi membuatnya merasa tidak nyaman maka perawatan khusus dari dokter mungkin perlu untuk di lakukan. Jika merasa tidak yakin, kamu bisa langsung mengkonsultasikannya dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa bunda lakukan untuk meminimalkan resiko alergi kulit pada si kecil:
1). Gunakanlah shampo, lotion dan sabun bebas pewangi dan bahan kimia yang berbahaya untuk bayi .
2). Membersihkan pakaian bayi dengan deterjen hipoalergenik. Dan juga hindari penggunaan pelembut serta pewangi pakain. Karena produk tersebut memiliki zat kimia yang dapat menimbulkan alergi pada sikecil.
3). Membersihkan kasur, karpet, dan benda-benda penyimpan debu lainnya menggunakan vacuum secara berkala.
4). Apabila kulit bayi memperlihatkan reaksi alergi setelah minum ASI, maka ada baiknya jika ibu menghindari makanan mengandung susu karena bahan makanan ini paling sering jadi penyebab alergi pada bayi usia kurang dari setahun.
5). Berhati-hati dalam memperkenalkan makanan baru pada bayi secara bertahap. Jika ada makanan baru coba berikan sedikit dahulu pada bayi atau anak anda jika timbul alergi. Maka janagn berikan makanan itu lagi.
6). Jika sudah mengidentifikasi faktor kemungkinan alergi, sebaiknya bunda menghindari makanan-makanan tersebut ketika bayi masih dalam masa menyusui. Walaupun, untuk lebih aman dan meyakinkan konsultasikan lah dengan dokter untuk menyusun pola makan yang tepat.
7). Selalu rutin membersihkan kasur bayi dengan air panas setiap minggunya untuk meminimalisasi kemungkinan adanya kutu kasur. Yang dapat menggigit bayi dan menimbulkan alergi pada bayi.
Jenis alergi kulit yang di sebutkan diatas adalah jenis alergi yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Tapi jika kita sudah mengetahui penyebab alergi maka pastinya kita akan lebih tau tentang cara untuk mencegah agar kondisi tersebut tidak terulang kembali. Bila di butuhkan kamu bisa melakukan pemeriksaan ke dokter anak untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai penanganan alergi kulit pada bayi.
Baca Artikel Menarik Lainnya: